OlehPesantrenDaQu. 7 Juni 2016. Tak ada komentar. Sebanyak 132 staf baru mengikuti training dasar yang digelar di Gedung Al-Ikhlas komplek Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an. Selama empat hari sejak Selasa (7/6) hingga Jumat (10/6) Training dasar ini akan digelar untuk memberikan pemahaman kepada para staf baru ini.
TRIBUNSUMSEL. COM, PALEMBANG - Pengurus Pondok Pesantren Mamba'ul Quran di Musi Banyuasin Muba mendesak agar polisi mengusut tuntas kasus teror yang terjadi di ponpes yang diduga pelakunya adalah oknum preman. Teror yang dilakukan oknum preman ini berupa pengeroyokan dan intimidasi terhadap ustad sebagai tenaga pengajar dan pengelola ponpes yang beralamat di Desa Kali Berau Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Muba Bentuk teror lainnya adalah pelemparan bangunan pondok pesantren. Kasus pengeroyokan oleh sejumlah oknum preman ini telah dilaporkan ke polisi. Karena merasa terancam jiwanya hingga saat ini sejumlah Ustad belum berani kembali ke Ponpes. Para ustadz ramai-ramai meninggalkan pondok pesantren yang telah mereka besarkan untuk mencari perlindungan. Baca juga Sahena Warga Musi Rawas Tenggelam di Sungai Musi Ditemukan, Jasad Mengapung 1 Km Dari TKP Awal Hal ini diungkapkan Ketua Yayasan Ponpes Mamba'ul Quran Ust Abdul Azis, yang berharap proses hukum yang telah di Polda Sumsel 22 Mei nanti, bisa mengungkap aktor intelektual yang mendalangi teror warga ke ponpes tempatnya ngajar. "Inginnya kita, masalah ini segera selesai dan disana ponpes kembali aman. Serta pihak kepolisian bisa mengungkap aktor-aktor intekektual yang mendalangi teror intimidasi selama ini, " kata Ust Abdul Azis didamping pengurus ponpes lainnya Ust Azhari dan Ust Sudarwanto saat di Lembaga Bantuan Hukum LBH Hati Nurani Rakyat Hanura di Palembang, Sabtu 10/6/2023. Menurut Azis dirinya sendiri hampir sepekan dirawat di salah satu rumah sakit di Palembang karena mengalami penganiayaan, dan dirinya sudah lebih sebulan belum berani untuk pulang ke ponpes. Mengingat intimidasi orang tak dikenal masih sering dilakukan. "Kemarin pada 3 Juni laporan dari pengurus Ponpes lain, terdapat intimidasi dengan dilempar batu orang tak dikenal, rumah digedor, Kyai Agus Suntoro ikut diteror. Jadi kita berharap teror tidak ada lagi, dan kepala desa bisa membela dan tegas, dimana dari laporan ia takut dianggap memihak karena kades baru tidak ada pengalaman, " paparnya, seraya katering untuk perusahaan di desa tersebut sejak adanya pengeroyokan sudah dikembalikan ke BUM Desa BUMDes. Diungkapkan Azis, saat ini proses belajar dan kegiatan lainnya di Ponpes Mamba'ul Quran banyak terhenti, karena masih adanya ketakutan dari pengurus, khususnya saat kegiatan pengajian pada malam hari. "Proses belajar pastinya belum berjalan seperti biasa khususnya kegiatan malam hari, tapi kalau sekolah anak TK masih tetap berjalan karena dilaksanakan siang hari, sehingga bisa dikatakan ponpes saat ini hampir bubar, " tandasnya. Pihaknya juga berharap rekannya yang ditahan pihak Polres Muba bisa menjalani proses hukum secara adil. Sementara Kuasa hukum Ponpes Mamba'ul Quran dari LBH Hanura Sumsel Yeperson SH MH berharap, proses hukum terkait kliennya bisa segera mendapatkan kepastian, terkhusus soal dalam pengeroyokan dan teror selama ini, sehingga semua berjalan normal kembali. "Kita inginnya proses hukum ditindaklanjuti, terkhusus para terduga Ca sama H cs, yang selama ini belum diminta keterangan dan kita ingin imbang. Apalagi Widyanto pengurus Ponpes Mamba'ul Quran sudah bertanggung jawab ditahan dan mereka juga harus bertanggung jawabkan perbuatannya selama ini, " harap Yeperson. Pesantrenini berlokasi di desa Pasirhuni, di kaki gunung Puntang, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, sebuah tempat yang sejuk, tenang, nyaman, dan menyenangkan. Untuk informasi dan pendaftaran, dapat menghubungi SMPIT Fithrah Insani di Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, atau SMPIT Fithrah Insani-2 di Manggahang PondokPesantren Darul Ulum Jetis Ngunggahan 081 335712197 Bandung Tulungagung. Pondok Pesantren Darus Salam II Bandung Tulungagung. Pondok Pesantren Miftahul Ulum Suruhan Lor 0355-879436 Bandung Tulungagung. Pondok Pesantren Tarbiyatul Qur'an "Al-Hida Dusun Klumpit Rt.01 Rw.01 Bandung Tulungagung. PondokPesantren Tahfidz “ HIDAYATUL QUR’AN “ adalah lembaga Pendidikan Islam Swasta (non-pemerintah). Dirintis sejak tahun 2018, didirikan Pondok Pesantren pada tanggal 28 Oktober 2018 oleh para pendiri yaitu Ust. Nasrudin, Ust. Sargawi, S.Pd.I dan Ust. Nurkholis, S.Pd.I, dengan system Tahfidz atau menghafal Al-Qur’an, pendidikan ProfilSingkat Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur’an Al-Firqoh An-Najiyah. Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur’an Al-Firqoh An-Najiyah adalah pondok pesantren menghafal Al-Qur’an yang didirikan dalam rangka untuk mencetak kader para pemimpin umat masa depan yang shalih dan hafal Al-Qur’an, berkarakter mujahid dan berakhlak mulia.. Pendidikan diPenelitianini menggunakan metode kualitatif dengan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai objek yang diteliti.Hasil penelitian ini dimana Penerapan konsep Arsitektur Ekologi pada Lingkungan dan social Pesantren Tahfidz Preneur Kampoeng Qur’an Cendekia dapat di lihat dari pengunaan bahan pada bangunan asrama para santri yang
PondokPesantren Gratis Tanpa Biaya di Bandung – akan memberikan informasi seputar beberapa pondok pesantren atau ponpes di area Bandung yang membebaskan tanggungan santri. Dimana meskipun jumlah pondok pesantren di Bandung cukup banyak, tapi tak semuanya gratis. agama Islam serta Tahfidz Quran. Baca √ 9 Level Kognitif : Tingkat C1