Laporan Wartawan Marselinus Labu Lela TIMIKA – Ratusan umat Gereja Santo Stefanus Sempan, Timika rela antri demi mencium Salib Yesus Kristus sang Juru Selamat. Ibadah Jumat Agung dilaksankaan sekitar pukul 1500 WIT hingga 1700 WIT ini berlangsung hikmat dipimpin oleh Pastor Yonas Dionisius P OFM. Baca juga Ibadah Jumat Agung di Kota Jayapura Berjalan Aman, Polisi Kami Hadir Antisipasi Hal Negatif Pastor Yonas kepada Jumat 15/4/2022 usai misa mengatakan dengan perayaan Paskah perayaan sengsara dan wafat Tuhan untuk Katolik dihatapakan umat dapat meneladani Yesus Kristus. Yesus telah berkorban menyerahkan hidupnya karena cinta kasihnya untuk manusia. "Oleh karena itu, setiap orang beriman wajib memikul salib mereka masing-masing secara dan berani mengorbankan diri demi kebaikan orang lain," kata Pastor Yonas. Kata Pater Yonas, saat ini mannusia tidak hanya berjuang demi diri sendiri. Baca juga Makna Jumat Agung Dan Hari Bersejarah Umat kristen "Yesus mati untuk umat manusia pada perayaan Paskah ini khususnya hari Jumat Agung memberi cinta kasih kepada sesame, dan juga dapat membangun keluarga sesuai dengan iman akan Tuhan," ucapnya. Pastor Yonas mengunkapkan, makna cium salib adalah bentuk penghormatan umat manusia kepada Yesus yang telah berkorban dan menumpahkan darahnya untuk manusia," ungkapnya. *

Lukas 1427 - Salib, salalu diidentikkan dengan Kekristenan. Sebab Salib menunjuk kepada penderitaan Yesus Kristus Sang Juruselamat dunia yang mati di atas Kayu Salib. Dengan demikian, secara simbolik, salib adalah identitas orang Kristen. Karena itu, banyak orang Kristen menggunakan kalung, anting bahkan cincin salib. Juga di rumah-rumah, mobil, smartphone, dipajang salib, sebagai ornamen, untuk menunjukkan identitas ke-Kristenan-nya. Semua itu baik. Namun, yang Tuhan Yesus inginkan, salib itu bukan hanya digantung di kalung, dipasang dan dipajang di rumah, mobil, dll. Tapi salib itu harus dipikul oleh semua orang percaya dalam hidupnya setiap hari. Ilustrasi Simon Petrus Disalib Terbalik Istimewa Yah, demikianlah orang Kristen sejati. Pengikut Kristus, akan menderita sengsara. Kita pasti dihina, difitnah, dinista, dikucilkan, diancam, didera, diperlakukan tidak adil, dan berbagai perlakuan yang menyakitkan lagi. Kita juga diharuskan siap berkorban apa saja, demi mengikuti Tuhan. Sebab pengikut Kristus sejati adalah kita yang tetap setia walau semua orang tidak setia kepadanya. Tetap mengasihi, meski semua orang membencinya. Tetap berbuat baik meski terus difitnah. Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi terus berbuat baik meski selalu dijahati. Sebab orang Kristen harus mengasihi semua orang, termasuk musuh sekalipun harus dikasihi. Orang Kristen sejati adalah mereka yang sedia memikul salib, menderita dan siap berkorban demi Kristus. Itulah murid Kristus. Kita tidak akan menjadi murid Kristus kalau tidak mau menderita, memikul salib dalam mengikuti dan melayani Dia. Apalagi jika kita sebagai hamba-Nya. Kita benar-benar akan menderita sengsara oleh berbagai hinaan dan perlakuan yang mendukakan dan menyakitkan hati kita. Sebab begitulah menjadi murid Kristus. Kita harus memikul salib dan tetap setia pada-Nya di tengah-tengah penderitaan dan siksaan duniawi. Demikian firman Tuhan hari ini. "Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku." ay 27_Pengikut Kristus, bukan orang gampangan. Kita mengikut Yesus karena kita yakin dan percaya dengan iman bahwa Dia akan menolong kita dan menyelamatkan kita dari berbagai marabahaya. Karena Dia itu Tuhan yang amat sangat mahakuasa, tapi juga mahakasih dan mahabaik. Makanya, pengikut Kristus itu bukanlah orang yang hanya ikut-ikutan. Itu iman gampangan. Kita tidak akan menjadi murid Kristus kalau tidak memikul salib. Maka pikullah salib itu sebagai tanda kesetiaan dan ketaatan kita kepada Tuhan. Relalah menderita dan siap sedialah berkorban apa saja demi Dia, apapun yang harus kita terima, jangan takut. Percayalah, Tuhan kita tidak akan meninggalkan kita. Dia akan tetap menjaga, memelihara, melindungi, menolong dan memberkati kita dalam segala hal. Jika kita punya komitmen dalam melayani Tuhan dengan siap menderita dan tetap konsisten setia dan taat pada-Nya meski harus menderita dan memikul salib, maka kita akan diangkat-Nya sebagai murid-Nya. Dan jika kita diterima sebagai murid-Nya, Dia pasti mengangkat kita sebagai anak-Nya. Dan sebagai anak-Nya, kita akan menjadi pewaris tahta kerajaan Allah. Jadi, penderitaan yang kita terima, tak akan sebanding dengan kemuliaan yang Tuhan anugerahkan bagi kita, baik di bumi maupun di sorga. Kita akan diberkati dan selamat di bumi, serta bahagia sejahtera seutuhnya sampai selamanya, di sorga mulia bersama Kristus Tuhan kita. Amin DOA Tuhan Yesus, kuatkan kami memikul salib dan pertetapkan hati kami untuk tetap setia melayani Engkau meski harus menderita. Dan, berkatilah kami selalu. Amin

gambar tuhan yesus memikul salib